Teknologi Digital

Perkembangan teknologi digital membawa perubahan besar dalam cara anak belajar, bermain, dan berinteraksi. Saat ini, siswa sekolah dasar sangat akrab dengan internet baik untuk menonton video, bermain game, maupun menggunakan media sosial. Di sisi lain, kemudahan akses ini juga menghadirkan risiko seperti kecanduan gawai, paparan konten tidak sesuai usia, perilaku konsumtif digital, hingga beredarnya informasi palsu (hoaks) yang sulit mereka bedakan. Kondisi tersebut menuntut dunia pendidikan untuk beradaptasi. Literasi digital bukan lagi sekadar tambahan, tetapi kebutuhan utama bagi siswa sekolah dasar agar mereka dapat memanfaatkan internet secara cerdas, aman, dan bertanggung jawab. Universitas Alma Ata melalui Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) memandang pentingnya membekali calon guru dengan kompetensi literasi digital, sehingga kelak mampu menjadi pendidik yang adaptif dan relevan di era digital. Pembelajaran berbasis literasi digital membantu guru menciptakan suasana kelas yang lebih interaktif, mendorong kolaborasi, dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Lebih dari itu, literasi digital mengajarkan anak untuk memahami manfaat serta risiko internet sehingga mereka tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pengguna yang bijak dan bertanggung jawab.

Manfaat Edukasi Literasi Digital bagi Siswa SD

  1. Memahami Dampak Positif dan Negatif Internet
  2. Meningkatkan Minat Membaca dan Kemampuan Berpikir Kritis
  3. Membentuk Etika dan Keamanan Digital
  4. Menjelaskan Kreativitas dan Keterampilan Abad 21

Tantangan dan Upaya Mewujudkan Pemanfaatan Internet yang Bijak

1. Dominasi Konten Hiburan di Dunia Digital

Anak lebih mudah tertarik pada konten hiburan daripada sumber belajar. Guru perlu mengemas kegiatan literasi digital dengan lebih menarik agar siswa melihat internet sebagai sarana belajar, bukan sekadar hiburan.

2. Kurangnya Pemahaman Pendampingan Orang Tua

Tidak semua orang tua memahami bagaimana mendampingi anak saat berinternet. Oleh karena itu, sekolah perlu melakukan edukasi kepada orang tua mengenai penggunaan media digital yang aman.

3. Keterbatasan Sumber Belajar Digital yang Tepat

Guru perlu memilih sumber digital yang aman, menarik, dan sesuai usia. Perpustakaan digital, aplikasi edukatif, dan sumber terpercaya menjadi solusi untuk mendukung pembelajaran.

4. Variasi Kemampuan Membaca dan Memahami Informasi

Kemampuan membaca siswa berbeda-beda, sehingga guru dapat menggunakan strategi literasi yang bervariasi seperti membaca bersama, diskusi interaktif, atau silent reading yang terbukti efektif menumbuhkan budaya literasi.

Mengapa Literasi Digital Penting di Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar adalah tahap awal pembentukan karakter dan kebiasaan belajar. Pada tahap inilah anak perlu dikenalkan pada penggunaan internet secara sehat-bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sumber belajar dan eksplorasi.

Guru sebagai pendamping belajar memiliki peran penting dalam memberikan contoh, mengarahkan, serta menciptakan lingkungan belajar yang ramah digital. Integrasi literasi digital dalam pembelajaran membantu siswa:

  • terbiasa membaca dan mencari informasi yang benar,
  • mampu mengidentifikasi konten yang aman,
  • terlatih berpikir kritis,
  • serta memahami batasan dalam penggunaan media digital.

Oleh karena itu lembaga pendidikan tinggi, khususnya yang memiliki fokus pada pengembangan guru sekolah dasar, turut mendorong calon guru untuk menguasai literasi digital sehingga dapat menghadirkan pembelajaran yang relevan dan adaptif di kelas.

Kata kunci : Literasi Digital, Pemanfaatan Internet, Anak Sekolah Dasar (SD)

Author : An-Nisa Apriani, M.Pd., Andriyanto & Dyas Prima Darmawan

Sumber Artikel : Naimah, Muttaqin, M. F., & Meilina. (2024). Implementasi Literasi Digital pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 7(1), 85–94.

DOI: https://doi.org/10.23887/jippg.v7i1.75992

Sumber Gambar : https://pendidikan.id/news/author/pendidikan-id/