Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan salah satu program nasional yang bertujuan meningkatkan kemampuan literasi siswa, terutama di jenjang Sekolah Dasar. Literasi menjadi keterampilan dasar yang sangat penting dalam menghadapi perkembangan zaman, karena tidak hanya berfokus pada membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami dan mengolah informasi secara kritis. Penguatan GLS perlu dilakukan secara konsisten agar budaya literasi tumbuh kuat di lingkungan sekolah.
Pelaksanaan GLS dilakukan melalui berbagai pembiasaan, seperti membaca 15 menit sebelum pembelajaran, pengadaan sudut baca di kelas, serta pemanfaatan perpustakaan sekolah secara optimal. Lingkungan yang kaya literasi terbukti mampu mendorong motivasi siswa untuk membaca. Guru memiliki peran utama dalam membimbing siswa agar kegiatan literasi menjadi kebiasaan positif. Oleh karena itu, prodi PGSD sebagai salah satu prodi PGSD terbaik di Jogja memiliki tanggung jawab dalam menyiapkan calon guru yang kompeten dalam keilmuan literasi.
Selain meningkatkan minat baca, GLS juga membangun kemampuan berpikir kritis, komunikasi, hingga karakter siswa. Kompetensi literasi menjadi pondasi bagi keberhasilan belajar dalam berbagai mata pelajaran. Perguruan tinggi yang berkomitmen mencetak guru professional seperti di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Alma Ata Yogyakarta berperan penting dalam memperkuat implementasi literasi di sekolah dasar melalui kurikulum, praktik lapangan, dan pelatihan berbasis literasi.
Manfaat Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
- Meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks, siswa menjadi lebih terampil dalam memahami informasi
- Menumbuhkan minat baca sejak dini, membaca menciptakan kecintaan pada buku.
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Melalui interaksi dengan berbagai jenis bacaan, siswa dilatih untuk menganalisis. - Memperkuat karakter positif.
Literasi turut membentuk kedisiplinan, empati, dan rasa ingin tahu siswa.
Tantangan dalam Pelaksanaan GLS
- Keterbatasan fasilitas dan bahan bacaan, tidak semua sekolah memiliki perpustakaan yang memadai atau buku ya
- Minat baca siswa yang masih rendah, beberapa siswa belum terbiasa membaca di rumah sehingga pembiasaan di sekolah perlu usaha lebih besar.
- Kompetensi guru dalam literasi yang berbeda-beda, guru perlu pelatihan tentang strategi literasi kreatif.
- Kurangnya dukungan orang tua, tidak semua keluarga menyadari pentingnya literasi.
Penerapan Gerakan Literasi Sekolah merupakan upaya efektif untuk memperkuat budaya literasi sejak jenjang sekolah dasar. Dengan dukungan guru, sekolah, dan keluarga, pembiasaan membaca dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari siswa. Meski terdapat tantangan seperti keterbatasan bahan bacaan dan minimnya keterlibatan orang tua, GLS tetap mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan literasi dasar.
Author : An-Nisa Apriani, M.Pd dan Annisa Febrianti
Sumber Artikel : Berdasarkan Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara Vol. 8 No. 2 (2022) – “Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar” oleh Fitriani & Sudarsono.
Sumber Gambar : Kompasiana.com