Microteaching dalam Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Microteaching merupakan metode pelatihan mengajar dalam skala kecil yang dirancang untuk membekali calon guru dengan keterampilan mengajar dasar sebelum terjun ke kelas yang sesungguhnya. Bagi mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar, kemampuan mengajar tidak cukup hanya dipahami secara teoritis, tetapi harus dilatih secara langsung melalui praktik yang terstruktur. Karena itu, microteaching menjadi bagian penting dalam proses pembentukan profesionalisme calon guru.

Di Prodi PGSD Universitas Alma Ata, mahasiswa mendapatkan mata kuliah Microteaching sebagai sarana untuk mempraktikkan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Mata kuliah ini menekankan latihan keterampilan dasar mengajar seperti membuka pelajaran, menyampaikan materi, memberi penguatan, mengelola kelas, menggunakan media pembelajaran, dan melakukan penilaian sederhana. Pembekalan ini menjadi fondasi penting bagi calon guru agar siap menghadapi dinamika pembelajaran di sekolah dasar.

Peran Microteaching dalam Pengembangan Kompetensi Guru

Microteaching memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan mengajar secara bertahap dan terarah. Setiap mahasiswa berperan sebagai guru dan mendapat umpan balik langsung dari dosen maupun teman sekelas. Proses refleksi ini mendorong mahasiswa mengenali kekuatan dan kelemahannya, sehingga perbaikan dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Salah satu manfaat utama microteaching adalah meningkatnya rasa percaya diri calon guru. Mahasiswa belajar berbicara di depan kelas, menyusun strategi pembelajaran, serta menggunakan media ajar secara efektif. Selain itu, microteaching melatih mahasiswa merancang RPP, mengatur waktu, dan menerapkan model pembelajaran inovatif seperti Project Based Learning atau Discovery Learning. Dengan pengalaman ini, calon guru memiliki bekal awal yang kuat sebelum melaksanakan praktik pengalaman lapangan.

Tidak hanya itu, microteaching juga melatih kemampuan adaptasi mahasiswa terhadap berbagai karakteristik siswa. Meskipun berlangsung di lingkungan kelas praktik, mahasiswa tetap dilatih menggunakan pendekatan ramah anak dan pembelajaran berdiferensiasi. Kompetensi ini merupakan salah satu standar lulusan dari Prodi PGSD terbaik yang mengutamakan profesionalisme calon guru SD.

Implementasi Microteaching di Prodi PGSD Universitas Alma Ata

Prodi PGSD Universitas Alma Ata menerapkan microteaching dengan pendekatan komprehensif dan berbasis praktik. Mahasiswa mendapatkan bimbingan intensif dari dosen, fasilitas ruang microteaching yang memadai, serta perangkat teknologi pendukung. Setiap sesi microteaching direkam untuk dianalisis kembali, sehingga mahasiswa dapat melihat progres kemampuan mengajarnya.

Mahasiswa juga didorong mengembangkan kreativitas melalui penggunaan media ajar inovatif seperti video pembelajaran, media konkret, serta alat peraga buatan sendiri. Pendekatan ini membantu mereka menemukan gaya mengajar yang sesuai dengan karakter pribadi dan kebutuhan siswa sekolah dasar.

Kesimpulan

Microteaching menjadi sarana strategis dalam meningkatkan profesionalisme calon guru sekolah dasar. Melalui latihan terstruktur, umpan balik, dan refleksi, mahasiswa memperoleh pengalaman praktis yang penting sebelum menghadapi kelas nyata. Komitmen Prodi PGSD Universitas Alma Ata dalam mengembangkan microteaching menjadikan program ini selaras dengan standar Prodi PGSD terbaik yang menghasilkan calon guru kompeten, kreatif, dan siap berkontribusi bagi pendidikan dasar.

Kata kunci: microteaching, calon guru SD, profesionalisme, Prodi PGSD Universitas Alma Ata, Prodi PGSD terbaik.

Author: An-Nisa Apriyani,M.Pd, Ira Dwi Rahmandani.

Sumber Artikel: https://doi.org/10.21009/jpd.v15i2.43088

Sumber Gambar: https://pojoksatu.id