Pengertian Pendidikan Inklusif

Pendidikan inklusif merupakan pendekatan yang memberi kesempatan belajar setara kepada semua peserta didik, termasuk anak berkebutuhan khusus, dalam satu lingkungan pendidikan. Permendiknas No. 70 Tahun 2009 menjadi dasar pelaksanaannya dan menegaskan pentingnya pendidikan tanpa diskriminasi. Pada jenjang sekolah dasar, guru memiliki peran penting dalam menciptakan kelas yang menerima keberagaman. Mahasiswa PGSD Universitas Alma Ata dipersiapkan untuk memahami konsep inklusi dan mampu menghadapi perbedaan melalui pembelajaran teoritis dan praktik lapangan.

Peran Calon Guru SD Alma Ata dalam Pendidikan Inklusif

Peran penting pertama adalah penguasaan kompetensi pedagogik. Guru harus mampu menyusun pembelajaran yang fleksibel, adaptif, dan memperhatikan kebutuhan belajar yang beragam. Pendekatan seperti Universal Design for Learning (UDL) dan pembelajaran berdiferensiasi menjadi landasan untuk memastikan bahwa semua siswa dapat mengakses materi pelajaran. Oleh sebab itu, mahasiswa PGSD Alma Ata mendapatkan pembelajaran terkait perencanaan pembelajaran, strategi mengajar, evaluasi, serta latihan microteaching melatih untuk menyiapkan RPP yang ramah bagi berbagai kebutuhan siswa.

Calon guru perlu menguasai kompetensi profesional, yakni pemahaman mengenai karakteristik berbagai jenis kebutuhan khusus. Pengetahuan mengenai autisme, disleksia, tunagrahita, ADHD, dan hambatan lainnya sangat diperlukan agar guru dapat menentukan intervensi belajar yang tepat. Di Universitas Alma Ata, pemahaman profesional ini diperkuat melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang memungkinkan mahasiswa mengamati langsung  pembelajaran inklusif serta berkolaborasi dengan guru pendamping khusus (GPK).

Calon guru harus memiliki kompetensi sosial, yaitu kemampuan menciptakan lingkungan yang aman, menghargai perbedaan, dan mendorong kerja sama antarsiswa. Nilai empati, toleransi, dan kepedulian ditanamkan melalui program pengembangan karakter seperti Living Values Education Program (LVEP).

Selain sosial, kompetensi kepribadian juga sangat penting. Guru yang sabar, adil, berintegritas, dan terbuka akan lebih siap menghadapi dinamika kelas inklusif. Pembentukan karakter ini dilakukan melalui kegiatan akademik, organisasi, dan pengalaman praktik yang mendukung kesiapan mereka di lapangan.

Tantangan Yang Dihadapi

Calon guru masih menghadapi kendala seperti keterbatasan fasilitas, pengalaman praktik yang belum merata, serta rendahnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pendidikan inklusif. Tantangan ini memerlukan dukungan institusi pendidikan, peningkatan pelatihan, dan kerja sama yang kuat antara kampus dan sekolah mitra.

Strategi Penguatan Peran Calon Guru SD di PGSD Universitas Alma Ata

Agar mahasiswa siap menjadi guru inklusif, beberapa strategi perlu dilakukan, antara lain:

  1. Integrasi kompetensi inklusi dalam seluruh mata kuliah pedagogik.
  2. Praktik mengajar di sekolah inklusi sebagai pengalaman wajib.
  3. Pelatihan Universal Design for Learning (UDL), asesmen autentik, dan teknik diferensiasi pembelajaran.
  4. Kegiatan workshop dengan guru pendamping khusus (GPK) dan psikolog pendidikan.
  5. Penguatan karakter melalui Living Values Education Program (LVEP) dalam internal kampus.
  6. Kolaborasi dengan sekolah mitra untuk riset dan pelatihan inklusi.

Dengan strategi ini, mahasiswa dapat memenuhi peran multidimensional sebagai guru masa depan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, calon guru PGSD Universitas Alma Ata memiliki peran signifikan dalam menghadirkan pendidikan inklusif yang berkualitas melalui penguatan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian agar mampu melayani semua siswa dengan optimal.

Kata Kunci: Calon Guru; Mahasiswa PGSD Universitas Alma Ata; Pendidikan Inklusif; Sekolah Dasar

Author: An-Nisa Apriani, M.Pd, Dini Tri Wahyuni, Siti Fitri Nur Aliyah

Sumber Artikel: https://journal.intelekmadani.org/index.php/ijipublication/article/download/669/534

Sumber Gambar : https://assets.kompasiana.com/items/album/2024/09/04/kids-school-66d79b3fed641570ad30b4f3.jpg?t=o&v=770